Rabu, 19 Desember 2012

Kelainan organ Seksual mikropenis

Kelainan organ seksual mikropenis
Mikropenis adalah suatu keadaan dimana panjang penis seorang pria kurang dari standar rata-rata ras orang tersebut. Umumnya mikropenis memiliki panjang penis kurang dari 2,5 standar deviasi rata-rata ukuran penis pada usia tertentu. Acuan ukuran pada penis pria Indonesia (Asia) adalah kurang dari 2 cm saat kelahiran, 2,5 cm saat satu tahun dan 4 cm pada masa pubertas serta kurang dari 10 cm di akhir masa pubertas atau saat dewasa. Mikropenis disebabkan oleh faktor kelainan hormonal saat seorang anak dikandung oleh ibunya. Salah satunya adalah adanya kekurangan hormon androgen pada saat kehamilan memasuki fase-fase awal.
Mikropenis terkait dengan masalah hormonal, dimana testosteron adalah yang bertanggung jawab dalam hal ini. Testosteron menentukan karakteristik seksual pria. Mikropenis juga disebabkan berlebihnya hormon estrogen yang menghalangi fungsi hormon testosteron. Ada dugaan bahwa hal ini ada hubungannya dengan makanan yang dikonsumsi, umumnya produk peternakan yang mengandung hormon estrogen. Memang estrogen berpengaruh dalam produksi hormon seksual perempuan dan perkembangan ciri kelamin sekunder perempuan.
Salain faktor hormonal, ada penyebab lain yakni Mikropenis yang diakibatkan oleh zat kimia yang disebut sebagai endocrine disupter chemicals (EDC) yang mana zat kimia ini dapat mengubah fungsi endokrin sehingga menjadi hambatan bagi kerja androgen. Zat ini pada umumnya mengganggu substansi yang bertanggung jawab dalam pembentukan organ seksual serta perkembangan karakter seksual sekunder pria. Salah satunya adalah zat yang terdapat pada pestisida kimia yakni diklorodifenil-trikloroetan (DDT) yang dapat bereaksi dengan estrogen atau reseptor androgen serta sebagai senyawa antagonis yang melawan hormon endogen.
Dalam dunia kedokteran, ada perbedaan antara mikropenis dan concealed penis (penis tersembunyi) yang diakibatkan oleh malposisi pehnis meskipun pada keduanya memang menunjukkan ukuran yang abnormal. Kasus seperti concealed penis, penis tetap memiliki badan uretral, korporal dan kelenjar yang normal, namun letaknya terhalang oleh lemak suprapubis. WHO telah melarang sejumlah jenis pestisida karena berbahaya bagi kesehatan pada umumnya dan kesehatan reproduksi pada khususnya. DDT termasuk bahan aktif yang dilarang sejak lama.
Pengobatan pada mikropenis ini tidak bisa dilakukan dengan cara memperbesar penis sederhana seperti yang pernah kita bahas sebelumnya, namun harus dilakukan terapi khusus mikropenis. Terapi ini dilakukan dnegan cara terapi hormon sejak dini, bahkan dilakukan sejak bayi dengan menggunakan intramuskular testosteron dan gel dihidrotestosteron topical. Terapi dilakukan sebelum masa pubertas atau dibawah usia 14 tahun. Terapi ini dilakukan selama 4 kali setiap 3 hingga 4 minggu dengan total suntikan sebanyak 4 kali, yakni 1 kali setiap terapi.
Tentu saja terapi ini memiliki efek samping seperti sering terjadi ereksi, terjadi penutupan lempeng tulang, memacu pubertas jika terapi diberikan berlebihan. Namun apabila terapi tidak berhasil, pengobatan lain yang dapat ditempuh adalah bedah orchipexy. Bedah ini dapat dilakukan dengan pertimbangan faktor fisiologis, teknis dan resiko jika diadakan terlalu dini. Secara fisiologis, waktu yang tepat dilakukan adalah pada saat kelahiran hingga usia 6 bulan. Diatas itu, anak-anak akan merasa takut, sehingga dibutuhkan pendamping yakni ibunya. Hanya cara ini satu-satunya jalan terakhir mengatasi mikropenis. Semoga artikel ini bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar